DELI SERDANG | Bisanews.id |Laga PSMS Medan versus Sada Sumut FC, di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deli Serdang, Sabtu (16/9/2023) sore, berakhir imbang, 1-1.
Meski mendominasi pada babak pertama, PSMS Medan harus kecolongan saat injury time lewat gol tandukan Hamzah Titofani memanfaatkan umpan Rian Ramadhan. Pemain pengganti, Wahyu Rahmat Ilahi sukses membalas menit ke-87 juga lewat heading.
Usai pertandingan, Pelatih PSMS Medan, Ridwan Saragih mengatakan, hasil tersebut merupakan yang terbaik bagi timnya.
Menurutnya, pemain PSMS gagal mengantisipasi serangan lawan setelah melakukan rentetan serangan ke wilayah pertahanan musuh.
“Memang di akhir babak pertama kita kecolongan ya dari bola free kick (tendangan bebas). Sebelum pertandingan kita ingatkan, saat free kick pemain harus bisa antisipasi, tapi akhirnya kita kecolongan di akhir babak pertama,” ujar Ridwan pada wartawan usai laga.
Tak ingin kekalahan jadi hasil laga perdana PSMS Medan, Ridwan meminta para pemain untuk lebih agresif di babak kedua.
Selain agresif ditingkatkan, menurutnya, pergantian sejumlah pemain turut memberikan kontribusi perubahan pola permainan PSMS Medan.
“Di babak kedua kita evaluasi harus lebih agresif lagi. Kemudian, ada pergantian beberapa pemain untuk beberapa posisi, tujuannya untuk lebih mempertajam daya serang PSMS,” ucapnya.
Ridwan menjelaskan, dari beberapa pergantian, termasuk mengganti Defri Riski dengan Wahyu Rahmat Ilahi, sebagai pergantian pemain pertama menjadi titik balik PSMS Medan.
PSMS Medan, ujarnya, kendati tampil dengan 10 pemain pasca wasit Cahya Purnama “mengusir” Aziz Hutagalung karena melakukan pelanggaran terhadap pemain Sada Sumut FC, tetap mampu menekan.
“Alhamdulillah, dengan 10 orang kita masih bisa menciptakan gol,” katanya.
Pemain PSMS Medan, Fardan Harahap bersyukur bisa mendapat hasil imbang menghadapi Sada Sumut, kendati menurutnya bukan hasil terbaik.
“Pertandingan yang tidak mudah, perdana di Liga 2 walaupun di persiapan terbilang cukup baik. Semoga ke depannya bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” ujar Fardan.
Sementara itu, Pelatih Sada Sumut FC, Suharto AD, dengan nada kecewa mengucapkan selamat atas PSMS Medan yang bisa menahan imbang timnya 1-1. Menurut Suharto, PSMS tampil cerdik, sehingga berhasil menciptakan gol balasan.
“Selamat buat PSMS Medan yang bisa menahan hasrat kita untuk memenangkan pertandingan. PSMS sedikit lebih cerdik di akhir pertandingan,” katanya.
Pada laga tersebut bek Akhrorbek Uktamov tampil penuh, dan penyerang Shokhnazar Norbekovbbaru diturunkan di babak kedua.
Menurut Suharto, hal itu terpaksa dia lakukan lantaran kondisi pemain yang belum semaksimal yang dia harapkan.
“Striker (Nurbekov) belum bisa beradaptasi dengan cuaca Indonesia, terutama suhunya menurut mereka terlalu panas. Nurbekov di beberapa latihan perlu untuk peningkatan, khususnya masalah kondisinya,” ungkapnya.
Menurutnya, meraih sekali kalah dan imbang di dua laga merupakan pukulan bagi Sada Sumut.
Selalu kebobolan di dua laga diakui Suharto ada masalah di lini belakang yang harus diperbaiki.
“Pukulan bagi tim Sada sendiri, seharusnya lebih berbenah diri lagi untuk memperbaiki beberapa hal terutama finishing dan defending. Dua pertandingan ini kita tetap ada kebobolan. Ini kita perbaiki di pertandingan berikutnya,” pungkasnya.