MEDAN | Bisanews.id |PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengeluarkan surat larangan suporter tim tamu hadir di stadion yang menggelar pertandingan Liga 1 dan Liga 2 melalui surat bernomor 225/LIB-COR/VI/2023 perihal Penyampaian Revisi Peraturan Pertandingan Play-off yang ditandatangani Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus.
Selain itu, disebutkan, penyalaan suar (flare) pada pertandingan akan menyebabkan tim tuan rumah dikenakan denda puluhan juta rupiah, atau tergantung jumlah suar yang dinyalakan pada pertandingan tersebut.
Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi mengingatkan suporter PSMS untuk mematuhi larangan dari PSSI dan PT LIB tersebut, pada acara peluncuran jersey dan perkenalan tim PSMS Medan ke publik, Selasa (12/09/2023), di Hotel Santika.
“Khusus kepada suporter, Anda membakar flare, menghidupkan bunga api, itu dendanya Rp25 juta, dan itu klub yang membayar,” ucap mantan Gubernur Sumatera Utara itu.
Tidak melakukan pelanggaran yang merugikan tim, menurut Edy, merupakan bentuk kecintaan terhadap tim (PSMS) yang didukung.
Namun, jika melakukan pelanggaran yang merugikan tim, berarti orang tersebut tidak menyayangi timnya.
“Kalau kelakukan pelanggaran berarti kalian tak sayang sama tim ini (PSMS),” ungkapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, pengelola PSMS Medan, Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia, Arifuddin Maulana juga mengingatkan ketatnya regulasi PSSI dan PT LIB musim ini. Untuk itu, dia berharap suporter bisa bekerja sama dengan baik.
“Suporter kita harap ke depan untuk kerja samanya. Apapun yang dilakukan, olahraga sepak bola ini bukan hanya tentang menang dan kalah. Kita semuanya ingin menang, tapi jangan karena kekalahan kita merugikan tim,” ujarnya.
Arifuddin mengingatkan suporter untuk belajar dari beberapa peristiwa yang ada di Indonesia, terutama dari tragedi Kanjuruhan.
Dia berharap, tindakan yang dilakukan suporter jangan sampai merugikan suporter dan tim yang didukung.
“Kita pikirkan dulu sebelum bertindak, jangan sampai merugikan tim. Karena, sekarang peraturannya ketat.
Away (pertandingan tandang) tidak boleh penonton itu datang menggunakan atribut suporter. Kalau menggunakan atribut atau nyanyi, tim itu didenda Rp25 juta. Yang membayar itu tim”, ujarnya.
“Tolong disiasati benar. Kan, lumayan uangnya bisa untuk puding pemain, daripada membayar Liga (denda),” pungkasnya.