ASAHAN I BisaNews.id l Sadis Gemot di Asahan Hafiful Hadi (25) yang kesehariannya mencari rejeki dengan mengamen ke kota Madya Tanjungbalai , menjadi korban kebrutalan anak di bawah umur dan anak remaja yang tergabung dalam geng motor Kosbar pada malam tahun baru.
Belakangan terungkap, Hadi merupakan korban salah sasaran. Hadi terkapar di pinggir jalan tak berdaya usai ditikam hingga menembus paru-paru pada Rabu (1/1/25) pagi sekitar pukul 04:00 WIB, sepulang mengamen.
“Terungkap ternyata korban pengamen yang ditikam oleh kelompok geng motor ini merupakan korban salah sasaran. Di mana, para pelaku anggota geng motor Kosbar saat itu mengejar korban dan melakukan penganiayaan secara bersama-sama,” kata Kapolres Asahan, AKP Afdhal Junaidi dalam keterangan pers pada Senin (6/1/25).
Afdhal menjelaskan, anggota geng motor Kosbar mengira Hadi yang saat itu pulang dari mengamen adalah anggota kelompok geng motor lain yakni ASK (Anak Simpang Kawat) yang mereka cari.
“Karena pada saat itu korban terlihat membawa gitar yang diselipkannya dibalik baju, dan dikira oleh anak-anak geng motor Kosbar ini bahwa korban anggota geng motor ASK yang membawa senjata di balik bajunya,” kata Afdhal.
Akibat penyerangan tersebut, Hadi mengalami luka di sekujur tubuhnya karena dikeroyok oleh geng motor Kosbar hingga mengalami luka tikaman di bagian perutnya yang mengenai bagian rusuk hingga paru-paru.
“Untuk yang penikaman ini sebenarnya ada lima orang pelaku namun baru satu yang kami amankan berinisial IA 17 tahun. Empat lagi kami sudah imbau kepada sekolah dan keluarganya agar segera menyerahkan diri. Sementara itu puluhan anak lagi yang terafiliasi terlihat juga hari ini kita masih lakukan pembinaan dengan memanggil pihak sekolah dan orang tua mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Hadi yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen, menceritakan bahwa insiden tersebut terjadi saat ia dan rekannya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah di Kisaran, setelah selesai mengamen di Kota Tanjungbalai.
Ketika melintasi kawasan Sei Dadap sekira pukul 03.30 WIB, kelompok geng motor menghadang perjalanan mereka dan langsung menyerang menggunakan sajam.
“Awalnya coba menahan serangan mereka dengan gitar yang saya bawa. Tapi, karena dikeroyok, tangan kanan saya robek, dan tubuh saya terluka parah,” ungkap Huda yang kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Salah satu luka serius akibat sabetan celurit bahkan menembus paru-parunya, membuat korban kesulitan bernapas.
Dalam kesempatan itu, polisi juga mengamankan berbagai jenis senjata tajam milik remaja yang diamankan ini diantaranya mulai dari ketapel, parang, pedang, celurit hingga kelewang.(KIKI)