Pelatih Kurash Sumut Dituding Pecat Atlet Secara Sepihak

Pelatih Kurash Sumut Dituding Pecat Atlet Secara Sepihak
Hisar Sibarani. SPd.M.Or didampingi Shakilla Ayu Natasya Hasibuan. (Poto : kesuma)

MEDAN | Bisanews.id |Pelatih Pelatda Cabor Kurash Sumut, Safri Doli Tampubolon dituding memecat atlet putri, Shakilla Ayu Natasya Hasibuan, secara sepihak.

Pemecatan atlet Pelatda PON KONI Sumut asal Tebing Tinggi itu diduga dilakukan tanpa surat resmi dari Pengprov Ferkushi Sumut, hanya melalui lisan saja.

“Menurut saya apa yang dilakukan oleh Safri Doli Tampubolon harus disikapi serius oleh Pengprov Ferkushi Sumut. Sebab banyak kesalahan yang dilakukan Safri Doli dalam perekrutan atlet,” kata Kabid Binpres KONI Tebing Tinggi, Hisar Sibarani. SPd.M.Or didampingi atlet yang dipecat Shakilla Ayu Natasya Hasibuan pada wartawan di Medan, Kamis (9/5/2024) lalu.

Dikatakan, tidak objektifnya Safri Doli Tampubolon dalam perekrutan atlet dibuktikan dari tidak dipanggilnya Jonathan Utodam Silaban asal Tebing Tinggi sebagai Juara Pertama kelas -55 Kg hasil Selekda Kurash tahun 2023 disebabkan berstatus pelajar.

“Sementara dari tim Kurash yang ada didraf SK Pelatda PON, terdapat juga atlet berstatus pelajar kelas 2 SMA atas nama Isaac Gok Asi Gultom.

Berdasarkan info dari atlet, ternyata Isaac Goc yang tak pernah ikut program latihan pagi itu adalah kerabat Safri Doli sendiri.

Dikatakan, padahal Jonathan Utodam, Safri Doli sendiri yang minta agar ikut untuk berlatih di Medan dengan biaya mandiri dari bulan Juli sampai Desember 2023 pulang pergi Tebing Medan sampai pada pelaksaan Selekda.

Dan Jonatan mendapat Juara I pada Selekda Kurash Tersebut akan tetapi tidak di panggil untuk mengikuti tes fisik calon atlet Pelatda.

Selain itu nasib yang sama juga dirasakan dua atlet Kurash putri Tebing Tinggi yaitu, Vivi Inriani juara pertama kelas-48 Kg dan Della Sinaga juara pertama kelas-52 kg keduanya hasil dari Selekda Kurash tahun 2023 juga tak diikutkan, dengan alasan kelasnya tak berpeluang meraih medali di PON. Padahal Ketua Pengprov Ferkushi Sumut mengatakan, semua nomor berpeluang meraih medali.

Baca Juga:  Jadwal Salat Medan Sekitarnya, Minggu 12 Februari 2023

“Kalaulah memang kelas-48 kg dan kelas -52 kg tak berpeluang meraih medali di PON, dan mengapa pada Selekda dipertandingkan.?,” tambahnya sambil mengingat untuk mengikuti Selekda ini Pengkot Ferkushi Tebing Tinggi sudah mengeluarkan banyak dana.

Menurutnya, Safri Doli Tampubolon tak layak jadi pelatih, karena terkesan tidak melakukan pembinaan atlet secara serius melainkan comot-comot atlet.

Seperti saat ini, Safri Doli kembali melakukan pemecatan terhadap atlet Kurash putri asal Tebing Tinggi Shakilla Ayu Natasya Hasibuan kelas -62 kg yang tak beralasan.

“Saya dipecat dari Pelatda oleh Pelatih Safri Doli Tampubolon tanpa sepotong surat, sehingga terasa aneh. Sementara nama saya masih ada didaftar penerima dana Pelatda dari KONI Sumut,” katanya heran.

Dan anehnya lagi atlet yang dibuat untuk menggantikan saya adalah atlit yang saya kalahkan di Selekda dan berat badannya juga jauh dari kelas saya,” ucapnya kesal.

Shakilla menambahkan, kalau dia dipecat karena tidak disiplin, kenapa atlit yang lain di pertahankan. Begitu juga atlit yang lain banyak yang gak disiplin kenapa aman saja.

Atas kejadian itu, Shakilla Ayu Natasya Hasibuan pun mengadu ke KONI Sumut untuk mencari keadilan. Sebab, selama menjalankan program latihan sejak Januari lalu, ia mendapat dana keperluan setiap bulannya dari KONI Sumut.

“Jujur saya merasa malu kalau terus menerima dana pembinaan setiap bulan, kalau ternyata saya sudah dipecat. Tapi surat pemecatan, tidak ada saya terima dari pelatih,” ucapnya kesal.

Menurut Shakilla, jikalau saya di pecat karena saya kalah di Seleksi sama atlit lainnya mungkin saya terima. Ini tidak ada Seleksi, hasil tes fisik saya juga lulus sementara yg menggantikan saya tidak. Itu yang membuat saya sangat kecewa.

Baca Juga:  Jadwal Salat Medan Sekitarnya, Kamis 16 Maret 2023
Pelatih Kurash Sumut Dituding Pecat Atlet Secara Sepihak
Pelatih Pelatda Kurash PON Sumut. (Poto : ayu)

Sementara Ketua Umum KONI Sumut, John Ismadi Lubis mengatakan, pihaknya tidak bisa terlalu jauh mencampuri permasalahan yang terjadi ditubuh Pengprov Ferkushi.

Sebab KONI Sumut hanya menangani kebutuhan pengprov dalam melakukan pembinaan atlet serta menjadi penengah apabila terjadi perseteruan.

“Dan kami sudah tanyakan langsung ke Ketua Pengprov Ferkushi Sumut atas pemecatan sepihak serta memanggil Safri Doli Tampubolon, yang mana kami tidak menerima lagi nama-nama baru walau dilakukan pemecatan. Artinya kami tidak boleh main-main menyikapi ini,” kata Jhon Lubis.

Apalagi ada info, adanya salah seorang atlet gulat PPLP Sumut bernama Anastasia Sembiring yang diusulkan Safri Doli Tampubolon masuk ke tim Pelatda Kurash. Sementara atlet itu tidak pernah memiliki pengalaman pada Cabor Kurash.

Atlet tersebut diajak diam-diam berlatih dengan cara menyuruh atlet izin dengan berbagai alasan kepada pengurus PPLP Sumut agar bisa curi-curi waktu untuk berlatih Kurash di kediamannya.

Apa boleh seperti itu, itukan sudah menyalahi aturan karena atlet atas nama Anastasia di PPLP merupakan atlet binaan Cabor Gulat, tapi tanpa berdosa dia usulkan untuk masuk Pelatda PON Cabor Kurash.

Pelatih Kurash Sumut ini beranggapan PON Aceh – Sumut ini diikuti atlit-2 Dadakan, makanya dia berfikir gampang untuk memecat atlit dan digantikan dengan yang lain bahkan yang baru sebulan latihan pun dimasukannya ke Pelatda.

“Makanya Pengprov Ferkushi Sumut bisa disebut tak beres. Artinya kalau tak beres, untuk apa ikut berlaga di PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Dan tak ada cabor Kurash pun tak masalah,” ucap John dengan nada kecewa.

Kepala Pelatih Kurash, Safri Doli Tampubolon saat dihubungi, Senin (13/5/2024) mengatakan, Shakilla Ayu Natasya Hasibuan dipecat karena berat badan sudah melebihi dari yang ditentukan.

Baca Juga:  Jadwal Salat Medan Sekitarnya, Rabu 22 Maret 2023

Dia juga mengatakan, tuduhan dirinya mengajak berlatih di Medan, tidak benar sama sekali.

Sedangkan soal Vivi dan Della yang disebut lolos selekda, tapi tak masuk program latihan Pelatda Kurash PON Sumut karena tak lolos tes fisik yang dilakukan KONI Sumut.

“Dan mengenai Natasya Sembiring atlet PPLP Sumut, saya tidak tau menahu status Natasya. Tapi karena dia datang sopan langsung diterima latihan,” katanya.

Soal Hisar Sibarani, Safri bilang Hisar bukan pelatih kurash melainkan pelatih gulat. Artinya dia tak tahu apa-apa, sedangkan saya pelatih kurash profesional.

Sementara Kepala UPT PPLP Sumut, H. Apri Sugiarto SE mengatakan, ia baru dapat kabar.

“Itulah kesalahan dari para atlet yang sudah tamat dari PPLP Sumut yang mana tidak meneruskan cabor yang digelutinya selama sekolah dengan bergabung ke pengprov. Tapi malah m
ke cabor lain. Tapi hal ini tetap saya selidiki,” kata Apri. (ayu)