MEDAN | Bisanews.id | Sejumlah warga Lingkungan III, Kel. Pandau Hilir, Kec. Medan Perjuangan, Rabu (6/4/2022), mendatangi Kantor Lurah Pandau Hilir. Maksud kedatangan mereka ingin menanyakan perihal pencopotan Kepling III Wati Suryani.
Tokoh masyarakat Lingkungan III, Erdizon didampingi beberapa warga mengaku sangat kecewa dengan sikap Lurah Pandau Hilir, Faisal Harahap, S.Com, M.M, yang telah mengganti Wati Suryani dengan Muhammad Afdan Syakuro sebagai Kepling III. Menurut dia, Faisal telah bertindak arogan karena mencopot Wati yang dinilai tidak bersalah.
Dijelaskannya, kepling pengganti Wati, Afdan bukan merupakan warga Lingkungan III, melainkan warga Lingkungan IV, dan saat ini menetap di Kampung Kolam, Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang.
“Sebutkan apa salah Buk Wati?Dan kami juga tidak tau sepak terjang Afdan sebagai kepling kami. Artinya, selaku lurah, ya bersikap adil saja,” kata Erdizon.
Sementara warga beretnis Tionghoa, Muimui mengaku heran dengan pencopotan Wati. “Kami warga Tionghoa merasa terpanggil untuk membela Ibu Wati Suryani. Sebab selama ini dia sebagai kepling tak pernah melukai perasaan kami selaku warga,” kata Muimui yang diamini Ahok.
Sementara warga lain, Surianto mengatakan dirinya ada mendengar Lurah Faisal membuat angket dukungan dari masyarakat terhadap Afdan. Tapi hanya delapan kepala keluarga (KK) yang memberikan dukungan.
“Artinya tak lulus verifikasi. Kedelapan KK itupun diminta secara paksa oleh Afdan. Sementara yang merasa kecewa Ibuk Wati diganti lewat tanda tangan berjumlah 200 KK dari jumlah total warga Linkungan III yang 260 KK,” kata Surianto.
“Kita siap menerima kalau Buk Wati sebagai kepling dicopot akibat melakukan kesalahan. Tapi kami ingin tau bentuk kesalahan tersebut”, imbuhnya.
Kasi Trantib Kelurahan Pandau Hilir, Haposan Sinaga yang menerima warga mengatakan dirinya tak bisa memberikan jawaban. Karena kebijakan pencopotan dan pengangkatan kepling dilakukan di kantor camat.
“Kami hanya menerima ataupun menampung keluhan warga yang dibahas di kantor camat. Sementara pencopotan Ibu Wati Suryani apa masalahnya saya tidak tahu. Walau saya pernah menasehati lurah agar jangan ada pencopotan bagi sembilan kepling yang di dalamnya ada Ibu Wati Suryani,” kata Haposan.
Apalagi, lanjutnya, pihak kelurahan dengan para kepling sudah merasa dekat seperti saudara. “Namun saya bingung kenapa bisa ada pencopotan. Terus terang saya tak bisa berbuat banyak, tapi saya sangat kecewa,” ujarnya.
Merasa tak puas dengan jawaban Haposan, warga mendatangi Kantor Camat Medan Perjuangan di Jalan Sehati.
Camat Medan Perjuangan, Zul Ahyudi Solin, M.Si, diwakili Sekcam, La Ode Muh Iqbal meminta untuk meng-cek ulang tempat tinggal Afdan.